1.
Jelaskan
perbatasan wilayah darat dan laut negara indonesia dengan negara tetangga!
Indonesia adalah
negara kepulauan dengan jumlah pulaunya yang mencapai 17.499 pulau dan luas
wilayah perairan mencapai 5,8 juta km2, serta panjang garis pantai yang mencapai
81.900 km2. Dua pertiga dari wilayah Indonesia adalah laut, implikasinya, hanya
ada tiga perbatasan darat dan sisanya adalah perbatasan laut. Perbatasan laut
Indonesia berbatasan dengan 10 negara diantaranya Malaysia, Singapura,
Filipina, India, Thailand, Vietnam, Republik Palau, Australia, Timor Leste, dan
Papua Nugini. Sedangkan untuk wilayah darat, Indonesia berbatasan langsung
dengan tiga negara, yakni Malaysia, Papua Nugini, danTimor Leste dengan panjang
garis perbatasan darat secara keseluruhan adalah 2914,1 km. Luasnya wilayah
perbatasan laut dan darat Indonesia tentunya membutuhkan dukungan sistem
manajemen perbatasan yang terorganisir dan profesional, baik itu ditingkat
pusat maupun daerah. Akan tetapi minimnya infrastruktur di kawasan perbatasan telah
menunjukkan bahwa pemerintah tidak memiliki sebuah sistem manajemen perbatasan
yang baik.
Adapun batas-batas wilayah laut Indonesia
dengan negara-negara tetangga meliputi: (1) batas laut teritorial, (2) batas
zona tambahan, (3) batas perairan ZEE, dan (4) batas landas kontinen. Yang
dimaksud laut teritorial adalah wilayah kedaulatan suatu negara pantai yang
meliputi ruang udara dan laut serta tanah di bawahnya sejauh 12 mil laut yang
diukur dari garis pangkal. Zona tambahan mencakup wilayah perairan laut sampai
ke batas 12 mil laut di luar laut teritorial atau 24 mil laut diukur dari garis
pangkal. ZEE adalah suatu wilayah perairan laut di luar dan berdampingan dengan
laut teritorial yang lebarnya tidak lebih dari 200 mil laut dari garis pangkal;
yang mana suatu negara pantai (coastal state) memiliki hak atas kedaulatan
untuk eksplorasi, konservasi, dan pemanfaatan sumber daya alam. Landas kontinen
suatu negara meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya yang menyambung dari
laut teritorial negara pantai melalui kelanjutan alamiah dari wilayah
daratannya sampai ujung terluar tepian kontinen.
Belum tuntasnya
penentuan garis batas suatu negara terhadap negara lain dapat berpotensi
menjadi sumber permasalahan hubungan keduanya di masa datang. Di samping garis
batas, masalah pelintas batas, pencurian sumber daya alam, dan kondisi geografi
juga merupakan sumber masalah yang dapat menggangu hubungan antar negara.
Di kawasan Asia Tenggara, ketidak jelasan
batas antar dua negara dialami oleh beberapa negara yang berbatasan, termasuk
di laut Cina Selatan. Indonesia juga memiliki permasalahan perbatasan dengan
negara-negara lain, terlebih lagi mengingat demikian luasnya wilayah darat dan
perairan. Indonesia memiliki sepuluh negara tetangga yang berbatasan, yakni Malaysia,
Singapura, Thailand, India, Filipina, Vietnam, Papua Nugini, Australia, Palau
dan Timor Leste.
·
Perbatasan Indonesia-Singapura.
Penambangan pasir laut di perairan sekitar
Kepulauan Riau yakni wilayah yang berbatasan langsung dengan Sinagpura, telah
berlangsung sejak tahun 1970. Kegiatan tersebut telah mengeruk jutaan ton pasir
setiap hari dan mengakibatkan kerusakan ekosistem pesisir pantai yang cukup
parah. Selain itu mata pencaharian nelayan yang semula menyandarkan hidupnya di
laut, terganggu oleh akibat penambangan pasir laut. Kerusakan ekosistem yang
diakibatkan oleh penambangan pasir laut telah menghilangkan sejumlah mata
pencaharian para nelayan.
Penambangan pasir laut juga mengancam
keberadaan sejumlah pulau kecil karena dapat menenggelamkannya, misalnya kasus
Pulau Nipah. Tenggelamnya pulau-pulau kecil tersebut menimbulkan kerugian besar
bagi Indonesia, karena dengan perubahan pada kondisi geografis pantai akan
berdampak pada penentuan batas maritim dengan Singapura di kemudian hari.
·
Perbatasan Indonesia-Malaysia.
Penentuan batas maritim Indonesia-Malaysia di
beberapa bagian wilayah perairan Selat Malaka masih belum disepakati ke dua
negara. Ketidakjelasan batas maritim tersebut sering menimbulkan friksi di
lapangan antara petugas lapangan dan nelayan Indonesia dengan pihak Malaysia.
Demikian pula dengan perbatasan darat di
Kalimantan, beberapa titik batas belum tuntas disepakati oleh kedua belah
pihak. Permasalahan lain antar kedua negara adalah masalah pelintas batas,
penebangan kayu ilegal, dan penyelundupan. Forum General Border Committee (GBC)
dan Joint Indonesia Malaysia Boundary Committee (JIMBC), merupakan badan formal
bilateral dalam menyelesaikan masalah perbatasan kedua negara yang dapat
dioptimalkan.
·
Perbatasan Indonesia-Filipina.
Belum adanya kesepakatan tentang batas maritim
antara Indonesia dengan Filipina di perairan utara dan selatan Pulau Miangas,
menjadi salah satu isu yang harus dicermati. Forum RI-Filipina yakni Joint
Border Committee (JBC) dan Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC)
yang memiliki agenda sidang secara berkala, dapat dioptimalkan menjembatani
permasalahan perbatasan kedua negara secara bilateral.
·
Perbatasan Indonesia-Australia.
Perjanjian perbatasan RI-Australia yang
meliputi perjanjian batas landas kontinen dan batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)
mengacu pada Perjanjian RI-Australia yang ditandatangani pada tanggal 14 Maret
1997. Penentuan batas yang baru RI-Australia, di sekitar wilayah Celah Timor
perlu dibicarakan secara trilateral bersama Timor Leste.
·
Perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
Indonesia dan PNG telah menyepakati
batas-batas wilayah darat dan maritim. Meskipun demikian, ada beberapa kendala
kultur yang dapat menyebabkan timbulnya salah pengertian. Persamaan budaya dan
ikatan kekeluargaan antar penduduk yang terdapat di kedua sisi perbatasan,
menyebabkan klaim terhadap hak-hak tradisional dapat berkembang menjadi masalah
kompleks di kemudian hari.
·
Perbatasan Indonesia-Vietnam.
Wilayah perbatasan antara Pulau Sekatung di
Kepulauan Natuna dan Pulau Condore di Vietnam yang berjarak tidak lebih dari
245 mil, memiliki kontur landas kontinen tanpa batas benua, masih menimbulkan
perbedaan pemahaman di antara ke dua negara. Pada saat ini kedua belah pihak
sedang melanjutkan perundingan guna menentukan batas landas kontinen di kawasan
tersebut.
·
Perbatasan Indonesia-India.
Perbatasan kedua
negara terletak antara pulau Rondo di Aceh dan pulau Nicobar di India.
Batasmaritim dengan landas kontinen yang terletak pada titik-titik koordinat
tertentu di kawasan perairan Samudera Hindia dan Laut Andaman, sudah disepakati
oleh kedua negara. Namun permasalahan di antara kedua negara masih timbul
karena sering terjadi pelanggaran wilayah oleh kedua belah pihak, terutama yang
dilakukan para nelayan.
·
Perbatasan Indonesia-Thailand.
Ditinjau dari segi geografis, kemungkinan
timbulnya masalah perbatasan antara RI dengan Thailand tidak begitu kompleks,
karena jarak antara ujung pulau Sumatera dengan Thailand cukup jauh,
RI-Thailand sudah memiliki perjanjian Landas Kontinen yang terletak di dua
titik koordinat tertentu di kawasan perairan Selat Malaka bagian utara dan Laut
Andaman. Penangkapan ikan oleh nelayan Thailand yang mencapai wilayah perairan
Indonesia, merupakan masalah keamanan di laut. Di samping itu, penangkapan ikan
oleh nelayan asing merupakan masalah sosio-ekonomi karena keberadaan masyarakat
pantai Indonesia.
·
Perbatasan Indonesia-Republik Palau.
Sejauh ini kedua negara belum sepakat mengenal
batas perairan ZEE Palau dengan ZEE Indonesia yang terletak di utara Papua.
Akibat hal ini, sering timbul perbedaan pendapat tentang pelanggaran wilayah
yang dilakukan oleh para nelayan kedua pihak.
·
Perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Saat ini sejumlah masyarakat Timor Leste yang
berada diperbatasan masih menggunakan mata uang rupiah, bahasa Indonesia, serta
berinteraksi secara sosial dan budaya dengan masyarakat Indonesia. Persamaan
budaya dan ikatan kekeluargaan antarwarga desa yang terdapat di kedua sisi
perbatasan, dapat menyebabkan klaim terhadap hak-hak tradisional, dapat
berkembang menjadi masalah yang lebih kompleks. Disamping itu, keberadaan
pengungsi Timor Leste yang masih berada di wilayah Indonesia dalam jumlah yang
cukup besar potensial menjadi permasalahan perbatasan di kemudian hari.
Sumber:
2.
Sebutkan
pulau-pulau yang ada di indonesia (pulau terluar)!
No.
|
Nama pulau
|
Koordinat titik terluar
|
Perairan
|
Wilayah administrasi
|
Negara terdekat
|
1
|
Alor
|
8° 13′ 50″ LS,
125° 7′ 55″ BT
|
Selat Ombai
|
Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur
|
Timor Leste
|
2
|
Ararkula
|
5° 35′ 42″ LS,
134° 49′ 5″ BT
|
Laut Aru
|
Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku
|
Australia
|
3
|
Asutubun
|
8° 3′ 7″ LS,
131° 18′ 2″ BT
|
Laut Timor
|
Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku
|
Timor Leste
|
4
|
Bangkit
|
1° 2′ 52″ LU,
123° 6′ 45″ BT
|
Laut Sulawesi
|
Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi
Utara
|
Filipina
|
5
|
Barung
|
8° 30′ 30″ LS,
113° 17′ 37″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Jember, Jawa Timur
|
Australia
|
6
|
Batarkusu
|
8° 20′ 30″ LS,
130° 49′ 16″ BT
|
Laut Timor
|
Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku
|
Timor Leste
|
7
|
Batek
|
9° 15′ 30″ LS,
123° 59′ 30″ BT
|
Laut Sawu
|
Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur
|
Timor Leste
|
8
|
Batu
Bawaikang
|
4° 44′ 46″
LU, 125° 29′ 24″ BT
|
Laut Sulawesi
|
Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi
Utara
|
Filipina
|
9
|
Batu
Berhanti
|
1°
11′ 6″ LU,
103° 52′ 57″ BT
|
Selat Singapura
|
Kota Batam, Kepulauan Riau
|
Singapura
|
10
|
Batu
Goyang
|
7° 57′ 1″ LS,
134° 11′ 38″ BT
|
Laut Aru
|
Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku
|
Australia
|
11
|
Batu Kecil
|
5° 53′ 45″ LS,
104° 26′ 26″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Lampung Barat, Lampung
|
India
|
12
|
Batu Mandi
|
2° 52′ 10″ LU,
100° 41′ 5″ BT
|
Selat Malaka
|
Kabupaten Bintan, Kepulauan
Riau
|
Malaysia
|
13
|
Benggala
|
5° 47′ 34″ LU,
94° 58′ 21″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam
|
India
|
14
|
Bepondi
|
0° 23′ 38″ LS,
135° 16′ 27″ BT
|
Samudra Pasifik
|
Kabupaten Biak Numfor, Papua
|
Palau
|
15
|
Berhala
|
3° 46′ 38″ LU,
99° 30′ 3″ BT
|
Selat Malaka
|
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera
Utara
|
Malaysia
|
16
|
Bras
|
0° 55′ 57″ LU,
134° 20′ 30″ BT
|
Samudra Pasifik
|
Kabupaten Biak Numfor, Papua
|
Palau
|
17
|
Budd
|
0° 32′ 8″ LU,
130° 43′ 52″ BT
|
Samudra Pasifik
|
Kabupaten Sorong, Irian Jaya Barat
|
Palau
|
18
|
Damar
|
2° 44′ 29″ LU,
105° 22′ 46″ BT
|
Laut
Natuna
|
Kabupaten
Natuna, Kepulauan Riau
|
Malaysia
|
19
|
Dana
(Ndana)
|
11° 0′ 36″ LS,
122° 52′ 37″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur
|
Australia
|
20
|
Dana
|
10° 50′ 0″ LS,
121° 16′ 57″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur
|
Australia
|
21
|
Deli
|
7° 1′ 0″ LS,
105° 31′ 25″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Pandeglang,
Banten
|
Australia
|
22
|
Dolangan
|
1° 22′ 40″ LU,
120° 53′ 4″ BT
|
Laut Sulawesi
|
Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah
|
Malaysia
|
23
|
Enggano
|
5°
31′ 13″ LS,
102° 16′ 0″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu
|
India
|
24
|
Enu
|
7° 6′ 14″ LS,
134° 31′ 19″ BT
|
Laut Arafuru
|
Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku
|
Australia
|
25
|
Fani
|
1° 4′ 28″ LU,
131° 16′ 49″ BT
|
Samudra Pasifik
|
Kabupaten Sorong, Irian Jaya Barat
|
Palau
|
26
|
Fanildo
|
0° 56′ 22″ LU,
134° 17′ 44″ BT
|
Samudra Pasifik
|
Kabupaten Biak Numfor, Papua
|
Palau
|
27
|
Gosong
Makasar
|
3° 59′ 25″ LU,
117° 57′ 42″ BT
|
Laut Sulawesi
|
Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur
|
Malaysia
|
28
|
Intata
|
4° 38′ 38″ LU,
127° 9′ 49″ BT
|
Laut Sulawesi
|
Kabupaten Kepulauan Talaud,
Sulawesi Utara
|
Filipina
|
29
|
Iyu Kecil
|
1° 11′ 30″ LU,
103° 21′ 8″ BT
|
Selat Malaka
|
Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau
|
Malaysia
|
30
|
Jiew
|
0° 43′ 39″ LU,
129° 8′ 30″ BT
|
Laut Halmahera
|
Halmahera, Maluku Utara
|
Palau
|
31
|
Kakarutan
|
4° 37′ 36″ LU,
127° 9′ 53″ BT
|
Samudra Pasifik
|
Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi
Utara
|
Filipina
|
32
|
Karang
|
7° 1′ 8″ LS,
134° 41′ 26″ BT
|
Laut Aru
|
Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku
|
Australia
|
33
|
Karaweira
|
6° 0′ 9″ LS,
134° 54′ 26″ BT
|
Laut Aru
|
Kabupaten
Maluku Tenggara, Maluku
|
Australia
|
34
|
Karimun
Kecil
|
1° 9′ 59″ LU,
103° 23′ 20″ BT
|
Selat Malaka
|
Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau
|
Malaysia
|
35
|
Kawalusu
|
4° 14′ 6″ LU,
125° 18′ 59″ BT
|
Laut Sulawesi
|
Kabupaten Kepulauan Sangihe,
Sulawesi Utara
|
Filipina
|
36
|
Kawio
|
4° 40′ 16″ LU,
125° 25′ 41″ BT
|
Laut Mindanao
|
Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi
Utara
|
Filipina
|
37
|
Kepala
|
2° 38′ 42″ LU,
109° 10′ 4″ BT
|
Laut Natuna
|
Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau
|
Malaysia
|
38
|
Kisar
|
8° 6′ 10″ LS,
127° 8′ 36″ BT
|
Selat Wetar
|
Kabupaten
Maluku Tenggara Barat, Maluku
|
Timor
Leste
|
39
|
Kolepon
|
8° 12′ 49″ LS,
137° 41′ 24″ BT
|
Laut Aru
|
Kabupaten Merauke, Papua
|
Australia
|
40
|
Kultubai
Selatan
|
6° 49′ 54″ LS,
134° 47′ 14″ BT
|
Laut Aru
|
Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku
|
Australia
|
41
|
Kultubai
Utara
|
6° 38′ 50″ LS,
134° 50′ 12″ BT
|
Laut Aru
|
Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku
|
Australia
|
42
|
Laag
|
5° 23′ 14″ LS,
137° 43′ 7″ BT
|
Laut Aru
|
Irian Jaya Timur, Papua
|
Australia
|
43
|
Larat
|
7° 14′ 26″ LS,
131° 58′ 49″ BT
|
Laut Aru
|
Kabupaten Maluku Tenggara Barat,
Maluku
|
Australia
|
44
|
Leti
|
8° 14′ 20″ LS,
127° 37′ 50″ BT
|
Laut Timor
|
Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku
|
Timor Leste
|
45
|
Liki
|
1° 34′ 26″ LS,
138° 42′ 57″ BT
|
Samudra Pasifik
|
Kabupaten Sarmi, Papua
|
Papua Nugini
|
46
|
Lingian
|
0° 59′ 55″ LU,
120° 12′ 50″ BT
|
Selat Makasar
|
Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah
|
Malaysia
|
47
|
Liran
|
8° 3′ 50″ LS,
125° 44′ 0″ BT
|
Selat Wetar
|
Kabupaten Maluku Tenggara Barat,
Maluku
|
Timor Leste
|
48
|
Makalehi
|
2°
44′ 15″ LU,
125° 9′ 28″ BT
|
Laut Sulawesi
|
Kabupaten Kepulauan
Sangihe, Sulawesi Utara
|
Filipina
|
49
|
Mangkai
|
3° 5′ 32″ LU,
105° 35′ 0″ BT
|
Laut Natuna
|
Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau
|
Malaysia
|
50
|
Mangudu
|
10° 20′ 8″ LS,
120° 5′ 56″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara
Timur
|
Australia
|
51
|
Manterawu
|
1° 45′ 47″ LU,
124° 43′ 51″ BT
|
Laut Sulawesi
|
Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi
Utara
|
Filipina
|
52
|
Manuk
|
7° 49′ 11″ LS,
108° 19′ 18″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Tasikmalaya, Jawa
Barat
|
Australia
|
53
|
Marampit
|
4° 46′ 18″ LU,
127° 8′ 32″ BT
|
Laut Sulawesi
|
Kabupaten
Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara
|
Filipina
|
54
|
Maratua
|
2°
15′ 12″ LU,
118° 38′ 41″ BT
|
Laut Sulawesi
|
Kabupaten Berau, Kalimantan
Timur
|
Malaysia
|
55
|
Marore
|
4° 44′ 14″ LU,
125° 28′ 42″ BT
|
Laut Sulawesi
|
Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi
Utara
|
Filipina
|
56
|
Marsela
|
8° 13′ 29″ LS,
129° 49′ 32″ BT
|
Laut Timor
|
Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku
|
Timor Leste
|
57
|
Meatimiarang
|
8° 21′ 9″ LS,
128° 30′ 52″ BT
|
Laut Timor
|
Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku
|
Timor Leste
|
58
|
Mega
|
4° 1′ 12″ LS,
101° 1′ 49″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Bengkulu Utara,
Bengkulu
|
India
|
59
|
Mianga
|
5° 34′ 2″ LU,
126° 34′ 54″ BT
|
Laut Sulawesi
|
Kabupaten Kepulauan Talaud,
Sulawesi Utara
|
Filipina
|
60
|
Miossu
|
0°
20′ 16″ LS,
132° 9′ 34″ BT
|
Samudra Pasifik
|
Kabupaten Sorong, Irian Jaya Barat
|
Palau
|
61
|
Nipa
|
1° 9′ 13″ LU,
103° 39′ 11″ BT
|
Selat Singapura
|
Kota Batam, Kepulauan Riau
|
Singapura
|
62
|
Nongsa
|
1° 12′ 29″ LU,
104° 4′ 47″ BT
|
Selat Singapura
|
Kota Batam, Kepulauan Riau
|
Singapura
|
63
|
Nusakambangan
|
7° 47′ 5″ LS,
109° 2′ 34″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
|
Australia
|
64
|
Panambulai
|
6° 19′ 26″ LS,
134° 54′ 53″ BT
|
Laut Aru
|
Kabupaten Maluku Tenggara,
Maluku
|
Australia
|
65
|
Panehan
|
8° 22′ 17″ LS,
111° 30′ 41″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur
|
Australia
|
66
|
Pelampong
|
1°
7′ 44″ LU,
103° 41′ 58″ BT
|
Selat Singapura
|
Kota Batam, Kepulauan Riau
|
Singapura
|
67
|
Raya
|
4° 52′ 33″ LU,
95° 21′ 46″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Aceh Barat,
Nanggroe Aceh Darussalam
|
India
|
68
|
Rondo
|
6° 4′ 30″ LU, 95° 6′ 45″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kota Sabang, Nanggroe Aceh
Darussalam
|
India
|
69
|
Rusa
|
5° 16′ 34″ LU,
95° 12′ 7″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Aceh Besar,
Nanggroe Aceh Darussalam
|
India
|
70
|
Salando
|
1° 20′ 16″ LU,
120° 47′ 31″ BT
|
Laut Sulawesi
|
Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi
Tengah
|
Malaysia
|
71
|
Salaut
Besar
|
2° 57′ 51″ LU,
95° 23′ 34″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Aceh Utara,
Nanggroe Aceh Darussalam
|
India
|
72
|
Sambit
|
1° 46′ 53″ LU,
119° 2′ 26″ BT
|
Laut Sulawesi
|
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
|
Malaysia
|
73
|
Sebatik
|
4° 10′ 0″ LU,
117° 54′ 0″ BT
|
Selat Makasar
|
Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur
|
Malaysia
|
74
|
Sebetul
|
4° 42′ 25″ LU,
107° 54′ 20″ BT
|
Laut China Selatan
|
Kabupaten Natuna, Kepulauan
Riau
|
Vietnam
|
75
|
Sekatung
|
4° 47′ 45″ LU,
108° 1′ 19″ BT
|
Laut China Selatan
|
Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau
|
Vietnam
|
76
|
Sekel
|
8° 24′ 24″ LS,
111° 42′ 31″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Trenggalek, Jawa
Timur
|
Australia
|
77
|
Selaru
|
8° 10′ 17″ LS,
131° 7′ 31″ BT
|
Laut Timor
|
Kabupaten Maluku Tenggara
Barat, Maluku
|
Australia
|
78
|
Semiun
|
4° 31′ 9″ LU,
107° 43′ 17″ BT
|
Laut Natuna
|
Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau
|
Malaysia
|
79
|
Sentut
|
1° 2′ 52″ LU,
104° 49′ 50″ BT
|
Selat Singapura
|
Kabupaten Kepulauan Riau,
Kepulauan Riau
|
Malaysia
|
80
|
Senua
|
4° 0′ 48″ LU,
108° 25′ 4″ BT
|
Laut China Selatan
|
Kabupaten Natuna,
Kepulauan Riau
|
Malaysia
|
81
|
Sibarubaru
|
3° 17′ 48″ LS,
100° 19′ 47″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera
Barat
|
India
|
82
|
Simeuleuceut
|
2° 31′ 47″ LU,
95° 55′ 5″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Aceh Barat,
Nanggroe Aceh Darussalam
|
India
|
83
|
Simuk
|
0° 5′ 33″ LS,
97° 51′ 14″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Nias, Sumatera
Utara
|
India
|
84
|
Sinyaunyau
|
1° 51′ 58″ LS,
99° 4′ 34″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Kepulauan
Mentawai, Sumatera Barat
|
India
|
85
|
Sophialouisa
|
8° 55′ 20″ LS,
116° 0′ 8″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Lombok Barat, Nusa
Tenggara Barat
|
Australia
|
86
|
Subi Kecil
|
3° 1′ 51″ LU,
108° 54′ 52″ BT
|
Laut Natuna
|
Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau
|
Malaysia
|
87
|
Tokong
Belayar
|
3° 27′ 4″ LU,
106° 16′ 8″ BT
|
Laut Natuna
|
Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau
|
Malaysia
|
88
|
Tokong Malang Biru
|
2° 18′ 0″ LU,
105° 35′ 47″ BT
|
Laut Natuna
|
Kabupaten Natuna, Kepulauan
Riau
|
Malaysia
|
89
|
Tokong
Nanas
|
3° 19′ 52″ LU,
105° 57′ 4″ BT
|
Laut
Natuna
|
Kabupaten
Natuna, Kepulauan Riau
|
Malaysia
|
90
|
Tokongboro
|
4° 4′ 1″ LU,
107° 26′ 9″ BT
|
Laut Natuna
|
Kabupaten Natuna, Kepulauan
Riau
|
Malaysia
|
91
|
Wetar
|
7° 56′ 50″ LS,
126° 28′ 10″ BT
|
Laut Banda
|
Kabupaten Maluku Tenggara
Barat, Maluku
|
Timor Leste
|
92
|
Wunga
|
1° 12′ 47″ LU,
97° 4′ 48″ BT
|
Samudra Hindia
|
Kabupaten Nias, Sumatera
Utara
|
India
|
3.
Sebutkan
provinsi di Indonesia!
Provinsi yang ada di
Republik Indonesia saat ini berjumlah 33 provinsi :
A. Pulau Sumatra
1. Nanggroe Aceh
Darussalam / NAD (Daerah Istimewa)
2. Sumatera Utara / Sumut
3. Sumatera Barat / Sumbar
4. Bengkulu
5. Riau
6. Kepulauan Riau / Kepri
7. Jambi
8. Sumatera Selatan / Sumsel
9. Lampung
10. Kepulauan Bangka Belitung / Babel
B. Pulau Jawa
11. DKI Jakarta /
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12. Jawa Barat / Jabar
13. Banten
14. Jawa Tengah / Jateng
15. DI Yogyakarta / Daerah Istimewa Yogyakarta
16. Jawa Timur / Jatim
C. Pulau Kalimantan
17. Kalimantan Barat /
Kalbar
18. Kalimantan Tengah / Kalteng
19. Kalimantan Selatan / Kalsel
20. Kalimantan Timur / Kaltim
D. Nusa Tenggara
21. Bali
22. Nusa Tenggara Barat
23. Nusa Tenggara Timur
E. Pulau Sulawesi
24. Sulawesi Barat /
Sulbar
25. Sulawesi Utara / Sulut
26. Sulawesi Tengah / Sulteng
27. Sulawesi Selatan / Sulsel
28. Sulawesi Tenggara / Sultra
29. Gorontalo
F. Kepulauan Maluku dan
Pulau Papua
30. Maluku
31. Maluku Utara
32. Papua Barat
33. Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar