Senin, 10 Juni 2013

Contoh Proposal Penelitian



JUDUL PENELITIAN: PENGARUH BRAND TERHADAP KEPUASAAN KONSUMEN OPERATOR SELULER XL (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi ABC Depok)
 
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya dunia industri di Indonesia menyebabkan banyaknya   industri-industri baru atau perusahaan-perusahaan baru bermunculan dengan berbagai produk yang ditawarkan. Dengan kondisi tersebut, konsumen juga dihadapkan dengan banyak pilihan alternatif produk. Keputusan mengenai produk mana yang akan dibeli konsumen, banyak dipengaruhi banyak hal termasuk brand. Seseorang konsumen cenderung membeli produk yang membawa nama merk terkenal atau dihormati.
Kepuasaan konsumen adalah tingkat dimana seorang konsumen merasakan hasil yang didapat sesuai dengan harapannya. Jika konsumen merasa terpuaskan oleh suatu produk, tentu dapat menciptakan loyalitas yang berkelanjutan. Sebaliknya, jika konsumen tidak terpuaskan oleh suatu produk, maka konsumen akan merasa kecewa dan mungkin akan  beralih pada produk lain.
Persaingan dalam dunia telekomunikasi kian ketat dengan semakin banyaknya operator baru yang bermunculan. Para penyedia jasa telekonunikasi selular menggunakan berbagai macam strategi agar konsumen dapat terus setia menggunakan produk dan jasanya. Meningkatnya kebutuhan komunikasi dimana saja serta kapan saja mendorong munculnya teknologi selular. Awal kelahiran industri seluler di Indonesia didominasi oleh dua operator seluler besar yang berbasis GSM (Global System for Mobile Communication), yaitu PT. Satelindo (Satelit Palapa Indonesia) atau yang sekarang dikenal dengan Indosat Satelindo dan PT.Telkomsel (Telekomunikasi Seluler Indonesia). Bererapa tahun kemudian hadir operator seluler dengan nama PT.Exelcomindo Pratama.
XL adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider (ISP) dan VoIP.

Gambar 1.1
Perkembangan Top Brand Index Telkomsel, Indosat dan XL
tahun  2003 - 2011
 
 
Dilihat dari pergerakan Top Brand Index 9 tahun terakhir dari tiga pemain besar (Telkomsel, Indosat, dan XL) terlihat bahwa  operator XL meningkat dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 namun sedikit menurun di tahun 2011. Dukungan biaya komunikasi XL di tahun 2010 lalu sebesar 593 milyar naik sebesar 66% dari tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan komitmen dan keseriusan XL dalam membangun mereknya. Namun berdasarkan data tracking Top of Mind (TOM) Awareness merek XL tahun 2011 menurun, yaitu dari 16.4% pada tahun 2010 menjadi 13.7% pada tahun 2011. Di lain sisi, pada periode ini tracking Top of Mind (TOM) Awareness merek Telkomsel meningkat lebih dari 1 digit. Oleh karena itu penulis ingin meneliti “PENGARUH BRAND TERHADAP KEPUASAAN KONSUMEN OPERATOR SELULER XL (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi ABC Depok)”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1.    Apakah dimensi Citra Pembuat Mempengaruhi Kepuasan Konsumen?
2.    Apakah dimensi Citra Produk Mempengaruhi Kepuasan Konsumen?
3.    Apakah dimensi Citra Pemakai Mempengaruhi Kepuasan Konsumen?

C.  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian untuk penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk menganalisa dan mengetahui Pengaruh dimensi Citra Pembuat terhadap Kepuasan Konsumen operator seluler XL di Fakultas Ekonomi ABC Depok.
2.    Untuk menganalisa dan mengetahui Pengaruh dimensi Citra Produk terhadap Kepuasan Konsumen operator seluler XL di Fakultas Ekonomi ABC Depok.
3.    Untuk menganalisa dan mengetahui Pengaruh dimensi Citra Pemakai terhadap Kepuasan Konsumen operator seluler XL di Fakultas Ekonomi ABC Depok.

Tinjauan Literatur
A. Konsep Pemasaran
Menurut American Assocation (AMA) dalam Kotler dan Keller (2009:5), pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial (Kotler dan Keller, 2009:5).

B. Pengertian Brand Image
Brand image atau brand description, yakni deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu (Tjiptono, 2005 : 49).
Menurut Kotler, brand image adalah sejumlah keyakinan tentang merek. Menurut Aaker, brand image dianggap sebagai “bagaimana merek dipersepsikan oleh konsumen”. Berkenaan dengan persepsi, menurut Davis, seperti halnya manusia, merek juga bisa digambarkan melalui kata sifat (adjective), kata keterangan (adverb), atau frase (phrase). Davis juga mengatakan bahwa brand image memiliki dua komponen, yaitu asosiasi merek dan brand personal. (Simamora, 2003: 63)
Menurut Kotler (2007 : 346) citra merek ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen.
Menurut Nugroho (2003 : 182) menyatakan bahwa image atau citra adalah realitas, oleh karena itu jika komunikasi pasar tidak cocok dengan realitas, secara normal realitas akan menang.  Citra akhirnya akan menjadi baik, ketika konsumen mempunyai pengalaman yang cukup dengan realitas baru.  Realitas baru yang dimaksud yaitu bahwa sebenarnya organisasi bekerja lebih efektif dan mempunyai kinerja yang baik.
Menurut Brown, menunjukkan beberapa manfaat yang bisa diperoleh perusahaan yang telah memuaskan pelanggannya melalui penyampaian pelayanan yang berkualitas diantaranya ialah citra perusahaan (corporate image) (Arafah, 2004 : 61).
Kotler (2002 : 215) mendefinisikan citra merek sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut.  
Kotler (2002 : 225) juga menambahkan bahwa citra merek merupakan syarat dari merek yang kuat dan citra adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang (enduring perception).  Jadi tidak mudah untuk membentuk citra, sehingga bila terbentuk akan sulit untuk mengubahnya. Citra yang dibentuk harus jelas dan memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan pesaingnya.  Saat perbedaan dan keunggulan merek dihadapkan dengan merek lain, munculah posisi merek.
Jadi, pada dasarnya sama dengan proses persepsi, karena citra terbentuk dari persepsi yang telah terbentuk lama. Setelah melalui tahap yang terjadi dalam proses persepsi, kemudian dilanjutkan pada tahap keterlibatan konsumen.  Level keterlibatan ini selain mempengaruhi persepsi juga mempengaruhi fungsi memori.
Berdasarkan pendapat di atas Hapsari (2007) mengambil beberapa kesimpulan tentang brand image sebagai berikut:
1. Brand image merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan. kepercayaan konsumen terhadap merek dan bagaimana pandangan konsumen tentang merek.
2.  Brand image tidak semata ditentukan oleh bagaimana pemberian nama yang baik kepada sebuah produk. tetapi juga dibutuhkan bagaimana cara memperkenalkan produk tersebut agar dapat menjadi sebuah memori bagi konsumen dalam membentuk suatu persepsi akan sebuah produk.
3. Brand image sangat berpatokan pada pemahaman, kepercayaan, dan pandangan atau persepsi konsumen terhadap suatu merek.
4. Brand image dapat dianggap jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan pada suatu merek.
5. Brand image sangat berpatokan pada pemahaman, kepercayaan, dan pandangan atau persepsi konsumen terhadap suatu merek.
6.  Brand image dapat dianggap jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan pada suatu merek.
7. Brand image yang positif akan membuat konsumen menyukai suatu produk dengan merek yang bersangkutan di kemudian hari, sedangkan bagi produsen brand image yang baik akan menghambat kegiatan pemasaran pesaing.
8. Brand image merupakan faktor yang penting yang dapat membuat konsumen mengeluarkan keputusan untuk mengkonsumsi bahkan sampai kepada tahap loyalitas di dalam menggunakan suatu merek produk tertentu, karena brand image mempengaruhi hubungan emosional antara konsumen dengan suatu merek, sehingga merek yang penawarannya sesuai dengan kebutuhan akan terpilih untuk dikonsumsi.

C. Kepuasan Konsumen
Menurut Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan harapannya.
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .
Menurut Philip Kotler (1997:38) ada empat metode yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen yaitu :
a. Sistem keluhan dan saran
Untuk mengidentifikasikan masalah maka perusahaan harus mengumpulkan informasi langsung dari konsumen dengan cara menyediakan kotak saran. Informasi yang terkumpul untuk memberikan masukan bagi perusahaan.
b. Survei kepuasan konsumen
Survei kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan cara survei melalui pos surat, telephone, maupun wawancara pribadi. Dengan metode ini perusahaan dapat menciptakan komunikasi 2 arah dan menunjukkan perhatiannya kepada konsumen.
c. Ghost Shopping
Metode ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan pesaing dan membandingkannya dengan perusahaan yang bersangkutan.
d. Analisis kehilangan konsumen
Tingkat kehilangan konsumen menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan konsumennya. Perusahaan seharusnya menganalisa dan memahami mengapa konsumen tersebut berhenti mengkonsumsi produk kita.
Menurut Fandy Tjiptono (1997:35), metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara :

a. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan.
b. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
c. Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang mereka sarankan.
d. Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan dalam masing-masing elemen.

Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis pada penelitian ini adalah:
H1: Citra pembuat berpengaruh positif terhadap kepuasaan konsumen operator seluler XL
H2: Citra produk berpengaruh positif terhadap kepuasaan konsumen operator seluler XL
H3: Citra Pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasaan konsumen operator seluler XL 



Sumber:
Hapsari, Ajeng, P (2007) “Celebrity Endorser, Typical-Person Endorser Iklan Televisi dan Brand Image Produk (Studi Kasus Pada Pond's Age Miracle).” http://zoeldhaninformatika.blogspot.com/2011/11/pengertian-brand-image-citra-merek.html, 10 juni 2013.
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane (2007) Manajemen Pemasaran.  Jilid I, Edisi 12. http://zoeldhan-informatika.blogspot.com/2011/11/pengertian-brand-image-citra-merek.html, 10 juni 2013.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Tjiptono, Fandy & Candra Gregorius (2005) Service, Quality and Satisfactionhttp://zoeldhan-informatika.blogspot.com/2011/11/pengertian-brand-image-citra-merek.html, 10 juni 2013
_____________ (2005) Pemasaran Jasa.  Edisi Pertama. http://zoeldhan-informatika.blogspot.com/2011/11/pengertian-brand-image-citra-merek.html, 10 Juni 2013.