PERAN PENGUASAAN BAHASA
INGGRIS DALAM MENDUKUNG DUNIA BISNIS
4EA01
ATIKA RAMADANTI (11210210)
DIAN PURNAMA SARI (19210375)
PUTRI NURAINI WIDIYANTI (15210461)
PUTRI SARDY HARTATI (15210466)
RAHMI DEWI KOMALASARI (15210585)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2014
I.
PENDAHULUAN
Di zaman yang sudah semakin maju seperti
sekarang ini persaingan dalam dunia bisnis sangatlah ketat, apalagi tahun 2015
akan diberlakukan pasar bebas ASEAN atau Asean Economic Community (AEC) dimana
produk-produk dan tenaga kerja asing dari Negara tetangga akan masuk dengan
bebas. Produk-produk yang diimpor maupun diekspor dari semua negara yang
tergabung dalam AEC akan dibebaskan dari biaya pajak yang biasanya menjadi hambatan bagi importir dan
eksportir.
Produk yang berkualitas, tenaga kompeten
dan terampil tentunya tidak cukup karena daya saing bisnis semakin besar.
Penguasaan teknologi dan bahasa asing akan menjadi faktor penunjang penting bahkan
menjadi faktor wajib dalam persaingan di dunia bisnis.
Belajar bahasa inggris sangatlah penting
agar tidak tertinggal dengan negara-negara lainnya. Tentunya belajar bahasa
inggris memerlukan waktu yang tidak sebentar dan biaya yang tidak sedikit,
selain itu juga harus dilatih secara konsisten tetapi setelah dapat menguasai
dan lancar berbahasa inggris maka akan terasa manfaatnya.
Bahasa
inggris merupakan bahasa internasional yang berfungsi sebagai alat komunikasi
bagi orang-orang diseluruh dunia. Kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris
dapat digunakan dalam berbagai aspek kehidupan seperti dalam aspek ekonomi,
sosial, budaya, pendidikan, hukum, dan lainnya.
Dari sekian banyak aspek kehidupan,
aspek yang memerlukan bahasa Inggris adalah aspek ekonomi, karena aspek ekonomi
merupakan aspek vital dalam perkembangan sebuah negara. Dengan kemampuan
berbahasa Inggris yang baik maka akan mempermudah pelaku ekonomi dalam
melakukan kegiatan perekonomian.
Kegiatan perekonomian di Indonesia tidak
terlepas dari kerjasama bisnis dengan negara lainnya, kerjasama bisnis ini bisa
berbentuk kegiatan ekspor-impor, joint venture, akuisisi, merger, kegiatan di
bidang pariwisata, dan bentuk kerjasama lainnya. Dari latar belakang yang sudah
dijelaskan maka penulis akan membahas tentang bagaimana peran penguasaan bahasa
inggris dalam mendukung dunia bisnis.
II.
PEMBAHASAN
Salah satu kegunaan penguasaan bahasa
inggris adalah dapat menunjang dan mendukung perkembangan bisnis di Indonesia. Penguasaan
bahasa Inggris tidak hanya diperlukan bagi pimpinan perusahaan, melainkan juga
para karyawannya. Dalam memilih karyawan beberapa perusahaan menggunakan bahasa
Inggris dalam melakukan sesi wawancara atau interview.
Kebanyakan bisnis internasional dilakukan dalam berbahasa inggris, bahkan
sekarang ini perusahaan-perusahaan besar menetapkan nilai TOEFL bagi calon
pelamar pekerjaan.
Penguasaan bahasa Inggris dalam
bisnis selain mendukung bagi karyawan juga mendukung bagi perkembangan
perusahaan itu sendiri, contohnya dalam kerjasama bisnis adalah kegiatan ekspor-impor,
joint venture, akuisisi, dan merger.
Ekspor adalah kegiatan
mengirimkan atau memperdagangkan barang atau jasa ke luar negeri dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan. Impor adalah kegiatan
membeli barang atau jasa dari negara lain. Orang atau badan yang melakukan
kegiatan ekspor disebut eksportir,
sedangkan orang atau badan yang melakukan kegiatan impor adalah importir. Melalui
kegiatan ekspor ini suatu Negara akan memperoleh devisa (alat pembayaran luar
negeri) yang sangat diperlukan untuk membiayai proses pembangunan bangsa.
Kegiatan ekspor memegang peranan yang cukup penting dalam rangka pengendalian
inflasi dan mendorong produksi dalam negeri, khususnya komoditi yang akan
diekspor.
Negara pada umumnya akan sangat mendorong agar ekspor
meningkat. Banyak cara atau kebijakan yang ditempuh oleh suatu Negara dalam
rangka mendorong ekspor antara lain:
·
Perbaikan atau rehabilitasi
kapasitas produksi, khususnya komoditi ekspor.
·
Diversifikasi dalam komposisi
ekspor, yaitu mengadakan perubahan-perubahan susunan barang-barang ekspor
dengan jalan meningkatkan barang-barang ekspor lama ataupun menambah jenis
hasil ekspor baru.
·
Peningkatan mutu barang yang akan
diekspor sehingga menambah nilai.
·
Perluasan daerah pemasaran di luar
negeri.
·
Memperkuat lembaga-lembaga pemasaran
seperti penyempurnaan tata niaga komoditi ekspor nonmigas.
·
Pengolahan lebih lanjut serta
perbaikan pola pemasaran hasil produksinya.
Suatu kegiatan ekspor dapat berkembang jika
barang-barang adalah barang-barang yang laku di luar negeri serta mendatangkan
keuntungan bagi yang menjual (eksportir). Di sisi lain kegiatan ekspor juga
harus mendatangkan manfaat bagi si pembeli (importir).
Dalam kegiatan ekspor-impor, penguasaan bahasa Inggris
dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan produk, misalnya dalam komunikasi
baik komunikasi antar pelaku ekspor-impor ataupun komunikasi produsen dengan
konsumen, misalnya promosi berupa iklan, halaman website, dan kemasan produk
yang menggunakan bahasa inggris sehingga pelaku ekspor-impor maupun konsumen
dapat mengetahui informasi mengenai perusahaan dan produknya secara lengkap
tanpa hambatan dalam masalah bahasa.
Untuk memperluas bisnisnya, dua atau
lebih perusahaan independen biasanya menyetor modal bersama untuk menciptakan
perusahaan baru. Joint venture adalah bentuk kerjasama antar beberapa
perusahaan yang berasal dari beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk
mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat dalam jangka
waktu tertentu. Biasanya kerja sama berakhir setelah tujuan tercapai atau
pekerjaan selesai. Perbedaan antara joint venture dengan persekutuan firma (CV)
adalah umur joint venture jauh lebih pendek dari pada umur persekutuan yang
biasa.
Anggota joint venture disebut venture / partner / sekutu. Sekutu bisa perseorangan, persekutuan (firma atau CV), dan bisa pula perseroan terbatas (PT). Pada umumnya, semua sekutu ikut mengelola jalannya perusahaan. Salah satunya sebagai managing partner atau sekutu pemimpin.
Anggota joint venture disebut venture / partner / sekutu. Sekutu bisa perseorangan, persekutuan (firma atau CV), dan bisa pula perseroan terbatas (PT). Pada umumnya, semua sekutu ikut mengelola jalannya perusahaan. Salah satunya sebagai managing partner atau sekutu pemimpin.
·
Lombok Tourism Development
Corporation (LTDC) yang merupakan joint venture antara PT Perusahaan
Pengelolaan Aset (PPA) dan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) dari
pihak Indonesia dengan Emaar Properties dari pihak Arab. LTDC bertempat di
Indonesia
·
AutoAlliance International (joint
venture antara Ford dengan Mazda)
·
Infineum (joint venture antara
ExxonMobil dengan Shell)
·
Brewers Retail Inc. (joint venture
antara Inbev, Molson Coors dengan Sapporo Breweries)
·
Bank DnB NORD (joint venture antara
DnB NOR dengan NORD/LB)
·
Equilon (joint venture antara Texaco
dengan Shell)
·
Strategic Alliance (joint venture
antara Northwest Airlines dengan KLM Royal Dutch Airlines)
·
LG.Philips Components (joint venture
antara LG dengan Philips)
·
NUMMI (joint venture antara General
Motors dengan Toyota)
·
Penske Truck Leasing (joint venture
antara GE dengan Penske)
·
Sony Ericsson (joint venture antara
Sony dengan Ericsson)
·
TNK-BP (joint venture antara BP
dengan TNK (Tyumen Oil Co.))
·
Verizon Wireless (joint venture
antara Verizon Communications dengan Vodafone)
·
CW Television Network (joint venture
antara CBS Corporation dengan Warner Bros.)
·
The Baseball Network (joint venture
antara ABC, NBC, dengan Major League Baseball)
·
The Prime Time Entertainment Network
from the Prime Time Consortium (joint venture antara Warner Bros. dengan the
Chris-Craft group of independent stations.)
·
The XFL (joint venture antara NBC
dengan World Wrestling Entertainment)
·
The Nokia Siemens Networks (joint
venture antara Nokia dengan Siemens AG)
·
Fujitsu Siemens Computers (joint
venture antara Fujitsu dengan Siemens AG)
·
The Balfour Beatty Skanska,
construction contractors (joint venture antara Balfour Beatty dengan Skanska)
·
Shell-Mex and BP (joint venture
antara Royal Dutch Shell dengan British Petroleum, 1931-1975)
·
United Launch Alliance (ULA) (joint
venture antara Boeing dengan Lockheed Martin).
·
Sony BMG Music Entertainment Sony
Music Entertainment (joint venture antara (part of Sony) dengan Bertelsmann
Music Group (part of Bertelsmann)
·
MSNBC (joint venture antara
Microsoft dengan NBC Universal)
·
Hulu (joint venture antara NBC
Universal dengan News Corp)
·
GlobalFoundries (joint venture
antara AMD dengan Advanced Technology Investment Co. (ATIC))
·
Borusan Enerji (joint venture antara
Borusan Holding dengan EnBW AG)
·
Nova Pictures (joint venture antara
Columbia Pictures, HBO, dengan CBS)
Di dalam joint venture bentuk kerjasama yang dilakukan
merupakan perusahaan yang berasal dari beberapa negara menjadi satu perusahaan
untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat. Dalam
konteks ini penguasaan bahasa Inggris merupakan faktor utama karena dapat
menjadi alat penghantar dalam kerjasama yang dibentuk. Tanpa penguasan bahasa
Inggris, kerjasama yang dibina akan menjadi sulit dan hal itu juga akan membawa
kerugian besar bagi perusahaan karena komunikasi antar pemimpin perusahaan
dapat terhambat.
Merger adalah proses difusi dua perseroan dengan salah
satu diantaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain
lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap
berdiri tersebut.
Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
a.
Merger Horizontal, adalah merger
yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama), misalnya merger antara dua
perusahaan Roti, merger perusahaan sepatu.
b.
Merger vertikal, adalah merger yang
terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan, misalnya dalam
alur produksi yang berurutan. Contohnya: perusahaan pemintalan benang merger
dengan perusahaan kain, perusahaan ban merger dengan peurusahaan mobil.
c.
Konglomerat ialah merger antara
berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan
tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan
elektronik, atau perusahaan mobil merger dengan perusahaan makanan. Tujuan
utama konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhan Badan Usaha dengan cepat dan
mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling bertukar saham
antara kedua perusahaan yang disatukan.
Contoh perusahaan yang melakukan Trust/Marger adalah:
·
Perusahaan perkebunan Sime Darby
Bhd, Kumpulan Guthrie Bhd dan Golden Hope Plantation Bhd melakukan merger dan
diambil alih oleh Synergy Drive Bhd.
·
Merger dilakukan antara Grup Wilmar
International Ltd sebagai perusahaan dagang yang beroperasi di Singapura dengan
Grup Kuok sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit. Perusahaan dalam Grup
Wilmar yang dimerger adalah Wilmar Holding Pte Ltd (WHPL) dan Archer Daniels
Midland Asia (ADM). Sedangkan perusahaan dalam Grup Kuok yang dimerger adalah
PPB Oil Palm Berhard (PPBOP) PGEO Group Sdn Bhd dan Kuok Oils and Grains Pte
Ltd.
·
Rabobank International Indonesia
(RII) telah melakukan merger dengan Bank Haga dan Bank Hagakita setelah membeli
saham mayoritas dua bank tersebut dari Grup Djarum tahun 2006. Bank Haga dan
Bank Hagakita akan melebur ke Rabobank International Indonesia (RII) sebagai
bank hasil penggabungan dari tiga bank.
·
Merger yang dilakukan PT Indofood
Sukses Makmur Tbk dengan pembagian kepemilikan saham adalah PT Indofood Sukses
Makmur Tbk sebesar 80 persen, PT Bina Makna Indopratama sebesar 4 persen, PT
Metro Lintas Nusa 3 persen dan PT Birina Multidaya 13 persen.
·
Di China, Shanghai Automotive Industry
Corp (SAIC) dan Nanjing Automobile mengumumkan penggabungan aset dan produksi
atau marger. Selain menambah modal, marger juga bertujuan menggabungkan
teknologi. Dengan kepemilikan saham SAIC akan menguasai 75 persen, sementara
perusahaan induk Nanjing, Yuejin Motor akan menguasai 25 persen.
Holding company atau akuisisi adalah suatu perusahaan
yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih perusahaan lain atau
mengatur satu atau lebih perusahaan lain tersebut. Contoh perusahaan yang
melakukan Holding company adalah:
·
PT Semen Gresik Tbk membentuk
perusahaan induk (holding company) bagi Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen
Tonasa. Permodalan Semen Gresik masih yang paling kuat, sedangkan pertumbuhan
kinerja Semen Padang dan Tonasa berada di peringkat terbawah sehingga PT Semen
Gresik Tbk melakukan Holding company untuk meningkatkan kinerja perusahaannya.
·
IBM akuisisi Diligent Technologies,
sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang teknologi penyimpanan
de-duplikasi (de-duplication). Lewat akuisisi ini, teknologi dan pegawai
Diligent Technologies akan menjadi bagian dari unit bisnis IBM System Storage,
IBM Systems and Technology Group.
·
Di California, Motorola mengakusisi
perusahaan penyedia solusi pemroses video digital Terayon Communication
Systems, Inc.
·
Computer Associated (CA) melakukan
akuisisi pada MDY Group International, Inc, perusahaan yang bergerak untuk
penyediaan jasa dan peranti lunak untuk kebutuhan pengelolaan data berbagai
perusahaan.
Sedangkan
untuk sektor perbankan, daftar akuisisi dapat dilihat sebagai berikut:
Nama Bank Akuisisi Saham (%)
1. Konsorsium Wishart Bank Anglomas Intl 90
2. Hana Bank + IFC Bank Bintang Manung 61
3. Triputra Persada R Bank Purba Danarta 81,49
4. Kharisma Putra K Bank Ina Perdana 55
5. Dian Intan Pertiwi Bank Finconesia 51
6. Bank Victoria Bank Swaguna 99,79
7. BoTM-UFJ+Acom Bank Nusantara P 75,41
8. Bank Commonwealth Bank Arta Niaga K 80
9. BRI Bank Jasa Arta 100
10. Bank of India Bank Swadesi 90
11. ICBC Bank Halim 90
12. Bank Index Selindo Bank Harmoni -
13. Bank Multicor Bank Windu Kentjana -
14. Bank Panin Bank Harfa 100
15. Bank Mandiri Bank Sinar H (Bali) 80
16. Mercy Corps Bank Sri Partha 68
Nama Bank Akuisisi Saham (%)
1. Konsorsium Wishart Bank Anglomas Intl 90
2. Hana Bank + IFC Bank Bintang Manung 61
3. Triputra Persada R Bank Purba Danarta 81,49
4. Kharisma Putra K Bank Ina Perdana 55
5. Dian Intan Pertiwi Bank Finconesia 51
6. Bank Victoria Bank Swaguna 99,79
7. BoTM-UFJ+Acom Bank Nusantara P 75,41
8. Bank Commonwealth Bank Arta Niaga K 80
9. BRI Bank Jasa Arta 100
10. Bank of India Bank Swadesi 90
11. ICBC Bank Halim 90
12. Bank Index Selindo Bank Harmoni -
13. Bank Multicor Bank Windu Kentjana -
14. Bank Panin Bank Harfa 100
15. Bank Mandiri Bank Sinar H (Bali) 80
16. Mercy Corps Bank Sri Partha 68
Merger dan akuisisi merupakan salah satu cara dalam
mengembangan suatu perusahaan. Dalam melakukan kedua jenis kerjasama ini, harus
diikuti dengan kemampuan pengunaan bahasa Inggris yang baik. Hal ini sama
seperti dalam kerjasama joint venture.
Dengan penguasan bahasa Ingris yang baik kerjasama yang dilakukan akan berjalan
lancar dan dapat membawa keuntungan yang besar untuk perusahaan.
III.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah jabarkan diatas, maka dapat
simpulkan sebagai berikut:
·
Dalam kegiatan ekspor-impor,
penguasaan bahasa Inggris dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan produk,
misalnya dalam komunikasi baik komunikasi antar pelaku ekspor-impor ataupun
komunikasi produsen dengan konsumen, misalnya promosi berupa iklan, halaman
website, dan kemasan produk yang menggunakan bahasa inggris sehingga pelaku
ekspor-impor maupun konsumen dapat mengetahui informasi mengenai perusahaan dan
produknya secara lengkap tanpa hambatan dalam masalah bahasa.
·
Di dalam joint venture bentuk
kerjasama yang dilakukan merupakan perusahaan yang berasal dari beberapa negara
menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi
yang lebih padat. Dalam konteks ini penguasaan bahasa Inggris merupakan faktor
utama karena dapat menjadi alat penghantar dalam kerjasama yang dibentuk. Tanpa
penguasan bahasa Inggris, kerjasama yang dibina akan menjadi sulit dan hal itu
juga akan membawa kerugian besar bagi perusahaan karena komunikasi antar
pemimpin perusahaan dapat terhambat.
·
Merger dan akuisisi merupakan salah
satu cara dalam mengembangan suatu perusahaan. Dalam melakukan kedua jenis
kerjasama ini, harus diikuti dengan kemampuan pengunaan bahasa Inggris yang
baik. Hal ini sama seperti dalam kerjasama joint
venture. Dengan penguasan bahasa Ingrris yang baik kerjasama yang dilakukan
akan berjalan lancar dan dapat membawa keuntungan yang besar untuk perusahaan.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Waluyo,
Indarto dan Subroto J. 2007. Ekonomi Kontekstual: Untuk SMA & MA Kelas
XI. Surakarta: Mediatama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar